Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perekonomian di tanah air.
Tak heran jika sekarang ini banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi di sektor ini. Ada banyak bidang yang bisa dipilih mulai dari transportasi, kuliner, telekomunikasi dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa memulai bisnis UMKM bukan hal yang mudah. Awalnya, para pelaku usaha akan semangat dalam menjalankan bisnisnya.
Tapi biasanya hanya dalam hitungan bulan, mereka akan merasakan bahwa bisnis UMKM bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan. Ada yang berhasil berkembang dan bertahan tapi banyak juga yang gagal.
Meski UMKM sendiri masih berada dalam skala yang kecil, tapi merintis usaha ini juga perlu kerja keras dan perjuangan yang ekstra supaya dapat bertahan.
Disadari atau tidak faktor-faktor penyebab kekalahan tidak hanya dari luar saja tapi ada faktor dari dalam yang beresiko menjadi penyebab UMKM gagal bertahan.
Faktor Penyebab UMKM Gagal Bertahan
UMKM memang tidak memerlukan modal yang besar untuk menjalankannya.
Tapi tentunya Anda tetap harus menjalankan bisnis ini dengan baik supaya tidak hanya dapat bertahan tapi juga berkembang menjadi lebih besar.
Tapi sayangnya, banyak pelaku usaha yang menganggap remeh hal ini. Dan berikut ini beberapa faktor penyebab UMKM gagal bertahan.
1. Modal yang terbatas
Sudah menjadi rahasia umum jika yang menjadi permasalahan utama para pelaku usaha dalam menjalankan bisnis adalah modal.
Meski tidak perlu modal yang besar untuk menjalankan bisnis UMKM tetapi untuk memulainya tetap akan membutuhkan modal.
Banyak calon pengusaha hanya sebatas menghitung modal untuk pengadaan barang, tempat untuk usaha ataupun peralatan yang dibutuhkan.
Tapi mereka lupa jika menjalankan bisnis juga butuh biaya operasional yang perlu dipersiapkan dari awal.
2. Pengelolaan modal yang buruk
Titik balik setiap bisnis sangat beragam. Jadi waktu untuk bisa balik modal tentunya berbeda-beda di setiap UMKM.
Ada yang balik modal dengan cepat dan ada juga yang membutuhkan beberapa tahun lebih. Jika titik impas sudah didapatkan artinya bisnis tersebut sudah berjalan dengan lancar.
UMKM yang sudah menghasilkan keuntungan dapat digunakan untuk menutup biaya operasional dan juga melakukan pengembangan serta ekspansi bisnis.
Tapi sayangnya, kemampuan menghasilkan laba terkadang tidak diimbangi dengan pengelolaan modal yang memadai.
Padahal laba yang didapatkan seharusnya dapat menambah modal usaha. Banyak pelaku usaha malah menggunakan laba untuk kepentingan pribadi.
3. Belum siap menjual produk
Bisnis dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika adanya kesiapan dalam menjual produk yang ditawarkan.
Tapi sayangnya tidak sedikit UMKM yang belum siap untuk melakukan penjualan. Misalnya saja ketika meluncurkan produk, UMKM hendaknya sudah siap dengan reaksi pasar.
Apabila nanti banyak yang suka dengan produk atau jasa yang ditawarkan, sudah seharusnya UMKM dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Tapi karena ketidaksiapan menjual, stok yang dibutuhkan tidak ada.
Jadi banyak faktor yang dapat menyebabkan UMKM gagal bertahan dan berkembang.
Diakui atau tidak, pengelolaan UMKM memang belum memenuhi standar dari profesional bisnis.
Jadi artinya, pengelolaan bisnis masih mengutamakan kepentingan pribadi terutama dalam masalah keuangan. Akibatnya bisnis tidak memiliki tambahan modal dan gagal bertahan.