Sejarah Tradisi Bagikan Uang Pada Anak-Anak saat Lebaran - PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT

Sejarah Tradisi Bagikan Uang Pada Anak-Anak saat Lebaran

Di Indonesia terdapat sejumlah momen yang identik dengan kegiatan membagikan uang dalam amplop kepada anak-anak. Seperti hari raya Imlek atau tahun baru dalam kalender Tionghoa, lebaran, perayaan pernikahan, dan juga selepas melayat. Uang ini umumnya diberikan pada orang dewasa yang sudah bekerja dan berpenghasilan kepada anak-anak.

Sejarah Tradisi Bagikan Uang pada Anak-Anak saat Lebaran

Tradisi Membagikan Uang di Momen Lebaran

Lebaran atau hari raya Idul Fitri menjadi salah satu momen dimana pembagian uang dilakukan. Tidak mengherankan jika kemudian banyak anak-anak yang sangat menantikan momen lebaran ini. Terutama jika keluarga memiliki saudara yang banyak, alhasil semakin banyak uang yang masuk ke kantong.

Jumlah uang yang diterima saat lebaran memang tidak begitu besar, beberapa orang memberikan uang senilai Rp 5.000, Rp 10.000 maupun Rp 50.000 sesuai kemampuan dan kondisi. Dilihat dari segi nominal memang tidak seberapa, namun anak-anak tentu tidak menerima uang semacam ini setiap hari atau bahkan setiap bulan.

Pembagian uang saat lebaran ini sudah berlangsung sejak lama, dan bisa disebut sebagai salah satu tradisi. Namun pernahkah bertanya-tanya atau mencari tahu darimana asal muasal tradisi semacam ini? Sebab di Arab Saudi yang merupakan kiblat dalam budaya Islam tidak memiliki tradisi serupa.

1. Adanya Pengaruh Budaya China

Sunu Wasono selaku Kepala Program Studi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menyampaikan jika tradisi membagikan uang saat lebaran sudah berlangsung lama. Hanya saja ia juga mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan tradisi ini bermula yang kemudian terus berlanjut hingga sekarang.

Namun disampaikan kembali bahwa adanya kemungkinan tradisi ini dipengaruhi oleh budaya China. Yakni budaya membagikan uang angpao kepada anak-anak saat menyambut tahun baru atau perayaan Imlek.

Ketika disebab oleh faktor pengaruh maka tidak akan bisa ditentukan kapan mulai berlaku tradisi ini, karena berjalan dengan sendirinya tanpa disadari oleh pelakunya yang kemudian ditiru dan perlahan menjadi tradisi khas.

2. Simbol Meningkatkan Semangat untuk Berbagi

Sunu juga menyampaikan bahwa berbagi rezeki pada dasarnya adalah salah satu amalan yang diyakini dan dijalankan pemeluk agama manapun. Tidak hanya Islam maupun keyakinan masyarakat Tionghoa saja. Disampaikan pula bahwa dengan membagikan uang kepada anak-anak dan sanak famili yang belum berpenghasilan merupakan simbol berbagi.

Ketika tradisi ini berjalan dan tetap lestari maka meningkatkan semangat bagi umat Islam untuk berbagi rezeki yang diterima kepada seluruh sanak famili. Paling tidak setahun sekali, yakni di momen lebaran dimana juga identik dengan kegiatan mudik. Sekalipun tahun ini mudik sulit dilakukan karena lebaran diwarnai pandemi Covid-19, namun semangat berbagi sebaiknya tidak luntur.

Tidak peduli berapa nominal yang disiapkan, siapa saja yang menerima uang tersebut tentunya akan merasa senang. Sekaligus merasa lebaran masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya tanpa adanya Covid-19 seperti sekarang.

Mau Usaha Pulsa Untung Besar?? Download Apk WIPAY Gratis. Raih Banyak Bonusnya
Butuh bantuan?
DAFTAR IOS368 IOS368 IOS368 IOS368 https://ios368.tjrbbti.com/