Tidak hanya badan saja, keuangan juga harus dijaga kesehatannya. Saat tubuh sehat, Anda dapat leluasa beraktivitas dan berkarya.<\/p>\n

Bisa menikmati makanan kesukaan, tidur yang nyenyak dan masih banyak lagi. Tapi, bagaimana jika tubuh sedang sakit?<\/p>\n

Tentu semua kenikmatan tersebut tidak dapat Anda rasakan, bukan? Saat berbisnis juga sama. Anda bisa leluasa mengembangkan ide jika keuangannya sehat.<\/p>\n

<\/p>\n

Cara cek kesehatan keuangan perusahaan<\/h2>\n

Dalam keuangan ada proses evaluasi yang disebut Financial Check Up. Aktivitas ini dijalankan secara menyeluruh untuk mengetahui apakah kondisi keuangan sehat atau tidak.<\/p>\n

Kalau ternyata kriteria sehat belum terpenuhi, maka perlu dilakukan perbaikan.<\/p>\n

Biasanya financial check up ini dilakukan pada saat akhir periode laporan keuangan atau akhir tahun.<\/p>\n

Nah, bagaimana caranya dan apa saja yang perlu diperiksa? Berikut ini penjelasannya:<\/p>\n

1. Analisa laporan laba-rugi<\/h4>\n

Laporan laba rugi yang dibuat setiap periode dapat menggambarkan pertumbuhan pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan.<\/p>\n

Apakah naik atau justru turun. Jika ternyata mengalami peningkatan, maka Anda bisa dikatakan kondisi keuangannya cukup sehat.<\/p>\n

2. Rasio profitabilitas<\/h4>\n

Rasio ini merupakan media untuk mengukur tingkat pengembalian penjualan dan investasi perusahaan.<\/p>\n

Yang harus dihitung adalah margin keuntungan dimana termasuk pengambilan keuntungan bersih tahunan, kemudian dibagi dengan penjualan keuntungan.<\/p>\n

Hasil angka yang tinggi akan menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan sedang sehat.<\/p>\n

namun, jika ternyata marginnya rendah, Anda harus mengelola keuangan dengan lebih baik di periode selanjutnya.<\/p>\n

Kecilnya angka margin bisa dipengaruhi oleh beberapa poin yaitu struktur harga, biaya awal dan faktor-faktor lainnya.<\/p>\n

2. Pengeluaran seimbang<\/h4>\n

Terkadang pendapatan dan pengeluaran berbanding lurus. Kalau pendapatan meningkat, pengeluaran juga bisa naik.<\/p>\n

Namun, agar kondisi keuangan tetap sehat, maka tingkat pengeluaran harus dipastikan lebih rendah dari pendapatan.<\/p>\n

Misalnya, nilai pendapatan naik 10%, maka kenaikan pengeluaran di waktu yang sama harus kurang dari angka tersebut.<\/p>\n

3. Perhatikan rasio hutang<\/h4>\n

Perusahaan yang keuangannya sehat bisa dilihat dari dua jenis rasio utang, yaitu rasio utang dengan aset dan rasio utang dengan ekuitas.<\/p>\n

Rasio utang dengan aset dibutuhkan untuk mengukur besaran jumlah aktiva yang dibiayai dengan uang, sedangkan rasio utang dengan ekuitas difungsikan untuk melihat perbandingan urang perusahaan dengan ekuitas perusahaan atau pemegang saham.<\/p>\n

Umumnya, keuangan dinilai sehat jika rasio utang rendah. tetapi pada perbandingan utang dengan aset, maka rasio maksimal yang aman yaitu 1:2.<\/p>\n

Kesehatan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.<\/p>\n

Jadi, setiap selesai melakukan financial check up, Anda harus terus mengamati perkembangan di masa mendatang.<\/p>\n

Selalu menjaga kondisi keuangan yang sehat dan bersiap untuk hal-hal yang tidak diinginkan akan membantu Anda melewati masa kritis, misalnya saat pandemi seperti ini.<\/p>\n

Pastikan untuk membuat pertimbangan matang apabila nanti Anda akan mengambil bantuan finansial dari pihak lain, termasuk pemerintah.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"","protected":false},"author":1,"featured_media":0,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[11],"tags":[],"yoast_head":"\n