Resesi atau kemerosotan ekonomi menjadi tantangan yang diprediksi akan dihadapi oleh banyak negara di dunia pasca atau di tengah pandemi.<\/p>\n
Indonesia oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan diperkirakan akan menghadapi resesi pada kuartal III 2020 mendatang.<\/p>\n
Prediksi ini kemudian secara perlahan terasa semakin menjadi kenyataan, simak info lengkapnya di bawah ini.<\/p>\n
<\/p>\n
Lesunya kondisi perekonomian di Indonesia mulai terasa sejak beberapa bulan belakangan ini. Yakni dimulai ketika pandemi melanda untuk pertama kalinya di awal Maret 2020.<\/p>\n
Pandemi Covid-19 memang menjadi alasan banyak negara di dunia bermasalah dengan kematian dan kemerosotan perekonomian.<\/p>\n
Sampai saat ini pandemi belum juga mendapat titik terang akan segera berakhir, sehingga kondisi memburuknya perekonomian diperkirakan akan terus bertahan sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.<\/p>\n
Pandemi menyebabkan daya beli masyarakat menurun sehingga banyak perusahaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pemasukan.<\/p>\n
Kondisi ini berimbang pada masa depan pedagang dan pelaku usaha di berbagai bidang.<\/p>\n
Apabila Anda dihadapkan ada resiko gulung tikar selama masa resesi ekonomi, ada baiknya mencoba beberapa tips berikut agar bisa bertahan:<\/p>\n
Melakukan peninjauan ulang terhadap bisnis yang dijalankan sangat penting untuk bertahan di tengah resesi.<\/p>\n
Misalnya dengan meneliti atau mengecek laporan keuangan sekaligus mengupgrade kegiatan bisnis yang dijalankan. Semua keputusan dibuat dengan lebih hati-hati agar tidak menyebabkan keterpurukan lebih lanjut.<\/p>\n
Arus kas yang dimaksud disini adalah dalam bentuk uang tunai, jadi di masa resesi pelaku usaha sebaiknya tidak menumpuk modal dalam bentuk barang.<\/p>\n
Sebab resiko untuk diuangkan saat kondisi memburuk akan mempersulit kondisi bisnis. Jadi, lebih dianjurkan memiliki aset dan modal dalam bentuk tunai.<\/p>\n
Di tengah masa sulit seorang pelaku usaha harus bisa melihat peluang dengan cermat, sekecil apapun peluang tersebut.<\/p>\n
Misalnya saja lebih memilih menurunkan harga produk dan jasa dibanding bertahan dengan harga tinggi. Supaya ada pemasukan, dan memiliki arus kas yang sehat.<\/p>\n
Pelaku usaha di tengah masa resesi wajib sekali untuk mendata semua biaya atau kewajiban.<\/p>\n
Hal ini untuk memastikan bahwa kondisi kas aman tanpa perlu khawatir kewajiban menunggak dan berbunga cukup tinggi. Jadi tunaikan semua kewajiban, susun prioritasnya agar terpenuhi dengan baik.<\/p>\n
Mencari bantuan juga penting untuk dilakukan agar bisa menghadapi masa resesi ekonomi.<\/p>\n
Misalnya dengan mencari bantuan dari pemerintah lewat berbagai program yang sudah disediakan.<\/p>\n
Langkah ini bisa meringankan arus kas, dan usaha yang dimiliki pun bisa dipertahankan. Bantuan pun tidak melulu hanya dari pemerintah, bisa pula dari keluarga maupun rekan bisnis.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"","protected":false},"author":1,"featured_media":0,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[11],"tags":[],"yoast_head":"\n