Masihkah melihat ada orang atau mungkin malah diri sendiri membakar sampah plastik bersama sampah jenis lainnya? Jika iya, sebaiknya kebiasaan semacam ini dihentikan.<\/p>\n
Sebab membakar sampah plastik bersamaan dengan sampah apapun bisa menimbulkan asap putih yang berbahaya bagi kesehatan tubuh dan lingkungan.<\/p>\n
<\/p>\n
Meskipun berbahaya namun praktek di lapangan masih jamak dilakukan, hal ini bisa disebabkan karena ketidaktahuan. Bisa pula karena bingung harus bagaimana mengolah sampah rumah tangga selain dibakar.<\/p>\n
Apabila menghadapi masalah serupa, beberapa tips pengelolaan sampah rumah tangga berikut bisa diterapkan:<\/p>\n
Tips pertama dalam mengolah sampah di lingkungan rumah tangga adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Jenis sampah ini adalah sampah organik dan juga sampah anorganik.<\/p>\n
Sampah yang sifatnya alami dan bisa terurai adalah sampah organik seperti kulit buah, sisa makanan, daun kering, dan lain-lain.<\/p>\n
Sementara untuk sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa diuraikan oleh bakteri pengurai di alam.<\/p>\n
Misalnya plastik, botol plastik, botol kaca, termasuk juga elektronik yang sudah tidak terpakai dan dibuang. Sediakan minimal dua tempat sampah untuk memisahkan sampah organik dan anorganik.<\/p>\n
Sampah Organik Bisa Dijadikan Pupuk<\/p>\n
Sampah organik pada dasarnya menjadi jenis sampah yang paling mudah untuk ditangani. Sebab bisa dijadikan pupuk kompos untuk tanaman hias maupun tanaman herbal dan sayuran di pekarangan.<\/p>\n
Anda bisa langsung menaruhnya di dalam media tanam agar membusuk dan memberi nutrisi pada tanaman.<\/p>\n
Namun, bagaimana jika tidak suka berkebun? Anda bisa mencoba memberikan pupuk kompos ini kepada orang lain seperti tetangga atau saudara yang gemar berkebun.<\/p>\n
Sebab setiap gram sampah organik bisa diolah menjadi pupuk yang tentu lebih bermanfaat.<\/p>\n
Sampah anorganik memang menjadi PR besar, sebab tidak memungkinkan untuk dijadikan pupuk. Solusi paling tepat untuk sampah plastik, botol plastik, dan sejenisnya adalah dengan didaur ulang.<\/p>\n
Tidak harus didaur ulang sendiri, Anda bisa mengumpulkannya lalu dikirimkan ke pusat daur ulang sampah anorganik.<\/p>\n
Sampah elektronik juga menjadi PR yang membuat banyak rumah tangga memilih untuk membuangnya begitu saja di tempat sampah.<\/p>\n
Sama seperti sampah plastik dan karton, elektronik termasuk sampah anorganik yang tentu hanya bisa diolah kembali atau didaur ulang.<\/p>\n
Kembali, sampah elektronik ini bisa dikirimkan ke pusat daur ulang. Pastikan memisahkan sampah elektronik yang cenderung berbahaya dan tidak. Sehingga membantu petugas memilih sampah untuk diproses ulang.<\/p>\n
Mengolah sampah rumah tangga secara tepat adalah kunci untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.<\/p>\n
Kota besar yang padat penduduk seperti di Jakarta memiliki tumpukan sampah yang selalu menggunung.<\/p>\n
Sampah rumah tangga memberi sumbangsih paling besar pada gunungan sampah ini setiap harinya. Jadi, silahkan mengolahnya dengan tepat agar tumpukan sampah tidak semakin mengerikan. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"","protected":false},"author":1,"featured_media":0,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[11],"tags":[],"yoast_head":"\n