Perbedaan Pailit dengan Bangkrut

Pailit maupun bangkrut bukanlah istilah yang bisa disamakan, karena masing-masing merujuk pada kondisi yang berbeda. Meski sama-sama berkaitan dengan kondisi keuangan yang terbilang buruk di dalam sebuah bisnis. Perbedaan pertama bisa dilihat dari pengertian, untuk bangkrut ialah kondisi dimana bisnis tidak mendapatkan pemasukan dan terjerat hutang.

Sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi berbagai biaya dalam kegiatan operasional, tak hanya hutang pada pihak luar namun juga gaji karyawan. Sementara kondisi pailit ialah kondisi dimana sebuah perusahaan masih menerima pemasukan. Namun karena managemen keuangannya buruk maka tidak mampu untuk membayar hutang di bank maupun mitra bisnis.

Pailit sering terjadi ketika sebuah perusahaan fokus pada pengembangan satu produk dan kemudian gagal di pasaran. Proses pengembangan ini membentuk hutang yang kemudian tidak dapat dibayar sekalipun produk lain masih diminati publik. Bangkrut sendiri lebih sering disebabkan karena produk murni gagal di pasaran dan tidak selalu berhubungan dengan manajemen keuangan dan operasional.

Cara Terbaik Menghindari Keduanya

Baik bangkrut maupun pailit tentunya perlu dihindari untuk memastikan bisnis dapat berjalan dan dalam kondisi sehat. Menghindari kedua kondisi ini bisa dengan berbagai cara bijak berikut ini:

1. Mengatur Keuangan Sebaik Mungkin

Selama perusahaan mampu mengatur keuangan dengan baik, maka profit pun akan terkelola dengan bijak. Sehingga sanggup membayar hutang dan berbagai biaya operasional perusahaan. Kondisi bangkrut dan pailit pun bisa diperkecil resikonya.

2. Tidak Selalu Iri dengan Bisnis Orang Lain

Ada kalanya kondisi bangkrut dan pailit muncul karena terlalu gegabah dalam mengambil keputusan. Umumnya karena ingin mengalahkan pesaing atau sebanding dengan bisnis orang lain yang sudah sukses. Padahal pemasaran dan pangsa pasar setiap bisnis berbeda-beda.

3. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Mencampur antara keuangan pribadi dan bisnis adalah langkah awal terjebak kondisi pailit maupun bangkrut, sehingga wajib untuk dihindari.

4. Menciptakan Strategi Bisnis yang Efektif

Usahakan selalu inovatif terhadap strategi pemasaran maupun dalam menciptakan produk dan jasa baru, agar pasar tidak jenuh dan konsumen selalu ada sekaligus loyal.

5. Mengikuti Berbagai Pelatihan dan Seminar

Mengembangkan diri diperlukan meski bisnis sudah berjalan dan berkembang, karena pailit dan bangkrut bahkan bisa dialami perusahaan yang berdiri selama sekian dekade. Jadi, ikut berbagai pelatihan dan seminar agar kemampuan bisnis terus berkembang.

Terlalu khawatir dengan ancaman pailit maupun bangkrut bisa memperbesar resiko mengalaminya, jadi harus optimis. Lakukan cara-cara di atas agar bisa menekan resiko mengalami kedua kondisi tersebut.

The post Perbedaan Pailit dan Bangkrut dalam Dunia Bisnis appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

Konsep Penjualan dan Indikatornya

Konsep penjualan merupakan suatu manajemen usaha yang beranggapan bahwa konsumen akan membeli atau tidak membeli produk yang ditawarkan. Keputusan untuk membeli tersebut juga didasarkan atas minat terhadap produk itu sendiri. Konsep penjualan paling tidak memiliki beberapa indikator, yaitu sebagai berikut.

1. Kecenderungan Normal Konsumen

Pada keadaan normal, konsumen memiliki kecenderungan untuk tidak membeli produk yang tidak dibutuhkan. Hal ini berarti setiap produk juga akan mengalami kecenderungan normal konsumen.

2. Usaha untuk Membuat Konsumen Membeli

Konsep penjualan juga mengenal adanya usaha untuk membuat konsumen membeli produk yang ditawarkan. Walaupun memiliki kecenderungan normal, namun hal itu masih bisa dimanipulasi melalui usaha-usaha menarik perhatian konsumen untuk membeli.

3. Pelanggan Tetap adalah Tugas Pokok

Pada konsep penjualan juga dikenal dengan istilah tugas pokok. Tugas ini adalah segala upaya yang berorientasi pada penjualan sebagai kunci untuk menarik perhatian konsumen serta mempertahankan pelanggan tetap yang dimiliki.

3 Dasar Konsep Pemasaran

Selain berbicara mengenai konsep penjualan di atas, selanjutnya akan dibahas pula konsep pemasaran. Konsep pemasaran berfokus kepada kebutuhan pasar, serta upaya untuk lebih efektif dari para pesaing bisnis dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Oleh sebab itu jika menyinggung masalah pemasaran otomatis produsen akan sibuk memikirkan bagaimana cara memuaskan kebutuhan konsumen. Agar lebih jelas berikut 3 dasar penting dalam konsep pemasaran.

1. Perencanaan Pemasaran yang Sesuai Kebutuhan

Dasar pertama dalam konsep pemasaran adalah perencanaan pemasaran yang dilakukan sesuai kebutuhan. Setiap strategi yang akan dilakukan untuk memasarkan produk, maka hendaknya harus sesuai dengan kebutuhan konsumen. 

2. Upaya Pemasaran Terpadu

Dasar kedua, upaya pemasaran dilakukan secara terpadu. Maksudnya pemasaran dilakukan dengan berbagai cara dan melibatkan segala unsur organisasi. Bahkan bukan tidak mungkin ada pihak kedua dan ketiga yang juga terlibat dalam upaya tersebut. 

3. Memberikan Kepuasan Konsumen

Ketiga, kunci dan titik fokus utama pemasaran adalah kepuasan konsumen. Oleh sebab itu, segala bentuk penawaran haruslah senantiasa memperhatikan konsumen. Pemasaran akan sukses juga konsumen terpenuhi kebutuhannya dan merasa puas dengan produk yang didapat.

Demikianlah informasi seputar konsep penjualan dan pemasaran yang dapat Anda ketahui. Bagi Anda yang ingin menekuni dunia bisnis, maka sangat penting untuk memahami dua konsep ini. Sebab penjualan dan pemasaran adalah dua hal yang berkaitan, namun memiliki porsinya masing-masing. Semoga bermanfaat.

The post Mengenal Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.