Kondisi terburuk dalam menjalankan sebuah bisnis adalah ketika mengalami kebangkrutan maupun dalam kondisi pailit. Kedua kondisi ini tentu wajib dihindari oleh pelaku bisnis di bidang apapun dan dengan skala berapapun. Meski keduanya merujuk pada kondisi nyaris serupa dan berkaitan dengan kondisi finansial bisnis, namun sejatinya berbeda satu sama lain.
Perbedaan Pailit dengan Bangkrut
Pailit maupun bangkrut bukanlah istilah yang bisa disamakan, karena masing-masing merujuk pada kondisi yang berbeda. Meski sama-sama berkaitan dengan kondisi keuangan yang terbilang buruk di dalam sebuah bisnis. Perbedaan pertama bisa dilihat dari pengertian, untuk bangkrut ialah kondisi dimana bisnis tidak mendapatkan pemasukan dan terjerat hutang.
Sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi berbagai biaya dalam kegiatan operasional, tak hanya hutang pada pihak luar namun juga gaji karyawan. Sementara kondisi pailit ialah kondisi dimana sebuah perusahaan masih menerima pemasukan. Namun karena managemen keuangannya buruk maka tidak mampu untuk membayar hutang di bank maupun mitra bisnis.
Pailit sering terjadi ketika sebuah perusahaan fokus pada pengembangan satu produk dan kemudian gagal di pasaran. Proses pengembangan ini membentuk hutang yang kemudian tidak dapat dibayar sekalipun produk lain masih diminati publik. Bangkrut sendiri lebih sering disebabkan karena produk murni gagal di pasaran dan tidak selalu berhubungan dengan manajemen keuangan dan operasional.
Cara Terbaik Menghindari Keduanya
Baik bangkrut maupun pailit tentunya perlu dihindari untuk memastikan bisnis dapat berjalan dan dalam kondisi sehat. Menghindari kedua kondisi ini bisa dengan berbagai cara bijak berikut ini:
- Mengatur Keuangan Sebaik Mungkin
Selama perusahaan mampu mengatur keuangan dengan baik, maka profit pun akan terkelola dengan bijak. Sehingga sanggup membayar hutang dan berbagai biaya operasional perusahaan. Kondisi bangkrut dan pailit pun bisa diperkecil resikonya.
- Tidak Selalu Iri dengan Bisnis Orang Lain
Ada kalanya kondisi bangkrut dan pailit muncul karena terlalu gegabah dalam mengambil keputusan. Umumnya karena ingin mengalahkan pesaing atau sebanding dengan bisnis orang lain yang sudah sukses. Padahal pemasaran dan pangsa pasar setiap bisnis berbeda-beda.
- Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Mencampur antara keuangan pribadi dan bisnis adalah langkah awal terjebak kondisi pailit maupun bangkrut, sehingga wajib untuk dihindari.
- Menciptakan Strategi Bisnis yang Efektif
Usahakan selalu inovatif terhadap strategi pemasaran maupun dalam menciptakan produk dan jasa baru, agar pasar tidak jenuh dan konsumen selalu ada sekaligus loyal.
- Mengikuti Berbagai Pelatihan dan Seminar
Mengembangkan diri diperlukan meski bisnis sudah berjalan dan berkembang, karena pailit dan bangkrut bahkan bisa dialami perusahaan yang berdiri selama sekian dekade. Jadi, ikut berbagai pelatihan dan seminar agar kemampuan bisnis terus berkembang.
Terlalu khawatir dengan ancaman pailit maupun bangkrut bisa memperbesar resiko mengalaminya, jadi harus optimis. Lakukan cara-cara di atas agar bisa menekan resiko mengalami kedua kondisi tersebut.