Pada babak baru ini masyarakat diharapkan mampu untuk tetap menjalani kehidupannya walau masih berada dalam masa pandemi covid-19. Tentunya suasana kehidupan yang dijalani nantinya akan berbeda, sebab terdapat sejumlah aturan yang harus ditaati. Oleh karenanya, dalam menyikapi new normal ini masyarakat diminta untuk mampu segera beradaptasi.

Terkait dengan adaptasi ini, telah berada isu bahwa adaptasi new normal akan mempengaruhi kesehatan mental masyarakat. Benarkah demikian? Mari temukan jawabannya berikut ini.

Pendapat Ahli Tentang Adaptasi New Normal dan Kesehatan Mental

Beradaptasi dengan kondisi baru, tentunya menyisakan sejumlah tantangan, termasuk ketika masa new normal nanti. Pada new normal masyarakat memang dapat beraktivitas kembali, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19.

Dengan kata lain, walaupun sudah normal kembali namun tetap akan ada suasana yang berbeda pada kehidupan masyarakat. Lantas bagaimana kaitannya dengan kesehatan mental?

Pada dasarnya kesehatan mental memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya dapat berasal dari tekanan luar. Ahli psikologi klinis menjelaskan bahwa memang terdapat pengaruh antara adaptasi fase new normal dengan kesehatan mental.

Pasalnya saat new normal masyarakat dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan segala ketentuannya. Apabila mereka tidak mampu melakukan hal itu, maka dapat menyebabkan munculnya stress. Hal inilah yang menjadi landasan bahwa adaptasi new normal dikatakan akan mempengaruhi kesehatan mental masyarakat.

Di sisi lain, ahli juga menilai bahwa kemampuan beradaptasi setiap individu sangat beragam. Ada yang dapat dengan cepat melakukan penyesuaian diri dan ada pula yang lambat dalam melakukannya.

Tentunya hal ini pun juga akan mempengaruhi kesehatan mental yang dimiliki. Semakin lambat dan tidak mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi kehidupan yang baru (new normal), maka akan semakin cepat menimbulkan stress. Jika stress ini diabaikan begitu saja, maka resikonya pun akan berujung pada gangguan mental.

Mengingat potensi yang telah dijelaskan tadi, maka sudah seharusnya setiap masyarakat menyadari akan hal itu. Hidup dengan suasana baru (new normal), setiap anggota masyarakat hendaknya saling bahu membahu.

Selain itu, kedisiplinan terhadap menaati aturan juga penting untuk digalakkan. Sebab jangan sampai new normal yang semula ingin memberikan penyegaran terhadap kehidupan masyarakat, justru menimbulkan kasus baru dalam penanganan pandemi covid-19 ini.

New normal sejatinya akan segera digulirkan dalam waktu dekat, namun tidak semua daerah akan mendapatkannya. Hanya daerah dengan standar kriteria tertentu yang akan diizinkan untuk menjalani new normal.

Apakah daerah Anda termasuk di dalamnya? Jika iya, mari sama-sama kita mempersiapkan diri. Ingat dengan berlakunya new normal, tidak berarti kita dapat beraktivitas dengan semena-mena.

The post Benarkah New Normal dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

Jika melihat kenyataan di lapangan, maka penularan virus di sejumlah daerah telah mengalami penurunan, sehingga membuat pemerintah akan menggulirkan new normal.

Pada keadaan new normal, masyarakat diharapkan tetap mampu beraktivitas normal walau masih ada virus corona yang mengancam. Namun tentu saja, hal itu memiliki sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan tersebut, mari simak penjelasan berikut ini.

3 Hal yang Harus Dihadapi Ketika Memasuki New Normal

Setelah sekian lama pemerintah menyarankan agar masyarakat tetap berada di rumah dan meminimalisir kegiatan di luar, kini pemerintah akan mengizinkan kembali aktivitas masyarakat (new normal).

Sebagian pihak pun menilai bahwa langkah dalam memberlakukan kehidupan new normal ini dianggap cukup baik. Sebab masyarakat sangat ingin untuk dapat beraktivitas kembali, khususnya dalam mencari nafkah hidup.

Namun tentu saja new normal tidak dapat digulirkan di semua daerah. Berdasarkan penjelasan dari pemerintah, hanya daerah dengan risiko penularan paling rendah (R0) yang akan memberlakukan new normal ini.

Selain itu, dalam memasuki new normal nanti akan ada sejumlah tantangan yang dihadapi masyarakat, sebagaimana yang akan dijelaskan berikut ini.

1. Tantangan Mematuhi Aturan Protokol Kesehatan

Tantangan pertama yang akan dihadapi adalah mematuhi aturan protokol kesehatan. Ketika new normal bukan berarti masyarakat akan bebas bergerak, namun akan ada sejumlah protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Masyarakat diminta untuk sadar dan disiplin dalam menjalani kehidupan sembari menaati aturan protokol kesehatan.

2. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Hal lain yang juga harus dihadapi adalah usaha masyarakat dalam menjaga daya tahan tubuh. Sebagaimana diketahui bahwa virus corona menyerang tubuh yang memiliki daya tahan rendah. Oleh karena ketika new normal masyarakat akan hidup “berdampingan” dengan covid-19, maka sudah pasti mereka harus selalu siaga dalam menjaga daya tahan tubuh.

Mengatur asupan makanan, olahraga, serta istirahat yang cukup merupakan hal bijak yang dapat dilakukan agar tubuh tetap terjaga kesehatannya.

3. Menyediakan Fasilitas Kebersihan di Lingkungan Toko

Tantangan selanjutnya adalah bagi anggota masyarakat yang memiliki toko, maka mereka diminta untuk menyediakan fasilitas kebersihan berupa tempat untuk mencuci tangan.

Setiap pengunjung yang datang terlebih dahulu harus membersihkan tangannya sebelum masuk ke toko. Selain itu, jika harus melakukan antre, maka pengelola toko harus mematuhi aturan jaga jarak dengan minimal 1 meter diantar pengunjung.

Paling tidak 3 hal tadi merupakan tantangan besar bagi masyarakat dalam menghadapi new normal nanti. Tentunya kita semua berharap bahwa new normal ini dapat berjalan dengan baik dan juga mampu memberikan dampak positif bagi penanganan pandemi virus corona.

The post Tantangan Bagi Masyarakat Indonesia di Era New Normal appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.