Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB sudah mulai diterapkan di 11 daerah di Indonesia. Penerapan kebijakan ini diharapkan mampu memberi kabar baik terkait pandemi corona di Tanah Air. Kebijakan PSBB ini dirasa sangat efektif untuk kondisi seperti sekarang, dan memiliki sejumlah kelebihan sebagai berikut:
PSBB memberi batasan lebih ketat dibanding kebijakan physical distancing yang diberlakukan sebelumnya. Sebab melalui PSBB ini maka ruang gerak masyarakat semakin terbatas, baik di dalam daerah maupun saat keluar daerah. Pembatasan ruang gerak secara massal ini akan lebih efektif menghapus rantai penyebaran corona.
PSBB membuat masyarakat hanya bisa beraktivitas di luar rumah dalam tempo beberapa jam saja. Waktu bersosialisasi yang semakin singkat memperpendek kemungkinan COVID-19 untuk menginfeksi lebih banyak orang sehat. Sehingga bisa dikatakan sebagai kebijakan yang cukup efektif saat ini.
Himbauan bagi masyarakat untuk tidak menciptakan kerumunan terus dilakukan sampai sekarang. Himbauan ini menjadi efektif dan semakin dipatuhi lewat kebijakan PSBB. Sebab hanya ada waktu terbatas untuk bisa bersosialisasi dan menekan kemungkinan masyarakat membentuk kerumunan.
Saat ini PSBB menjadi solusi yang paling rasional untuk diterapkan di sejumlah daerah. Sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 yang terbilang masif. PSBB akan memberi batasan kegiatan bersosialisasi yang kemudian menekan resiki penularan dari satu orang ke orang lainnya. Namun, PSBB bukanlah kebijakan tanpa kelemahan dan dampak merugikan.
Dilihat dari segi dampak yang merugikan, kebijakan PSBB ini memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut;
PSBB secara praktis akan memangkas ruang gerak masyarakat, yang kemudian berimbas sekali terhadap perekonomian. Dihimbau bagi masyarakat untuk saling membantu dan menguatkan dalam kondisi sekarang ini. Kebijakan PSBB terbilang efektif dan perlu didukung, sudah banyak yang memberikan dukungan maksimal.
Ketika diterapkan tidak sedikit orang dan lembaga yang kemudian saling memberi bantuan, seperti membagikan sembako sampai membagikan masker secara gratis. Semakin banyak yang menyikapi kebijakan ini dengan positif, maka semakin mudah untuk mencapai tujuan pemberlakuannya. Yakni memutus langsung rantai penyebaran COVID-19 yang kemudian menghentikan pandemi ini di Indonesia.
The post Kelebihan dan Kelemahan Kebijakan PSBB Secara Umum appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Hingga saat ini tercatat ada sejumlah daerah yang menerapkan PSBB sebagai tindak lanjut menekan penyebaran corona yang masif dan cepat. Adapun daerah yang mengisi daftar penerapan PSBB tersebut adalah:
Pemberlakukan kebijakan PSBB ini bertujuan untuk membatasi sampai memutus penyebaran COVID-19. Sebab dengan PSBB maka kegiatan bersosialisasi di tengah masyarakat akan berkurang secara drastis. Sehingga bisa menurunkan resiko terjadi kasus positif corona baru setiap harinya.
Agar tujuan ini dapat tercapai tentunya perlu didukung sepenuhnya oleh masyarakat di daerah-daerah yang sudah menjalankan PSBB. Dukungan tersebut adalah dengan patuh melakukan aktivitas terbatas di jam-jam tertentu dan memperbanyak berdiam di rumah setelahnya.
Semakin patuh masyarakat dengan kebijakan pembatasan kegiatan sosial tersebut maka keselamatannya akan terjamin. Resiko terinfeksi atau tertular COVID-19 lebih mudah untuk ditekan, karena keputusan untuk membatasi kegiatan sosial. Meskipun kebijakan ini sudah positif diterapkan, tentunya tetap ada kemungkinan tidak efektif ketika ada masyarakat yang tidak patuh.
Padahal kepatuhan pada kebijakan ini juga untuk kebaikan masyarakat itu sendiri. Dihimbau untuk bersabar sejenak dan lebih hidup sederhana dari sebelumnya sampai keadaan membaik dan kondusif. Semakin patuh masyarakatnya, semakin mudah memutus penyebaran COVID-19. Dipastikan semakin cepat pula kondisi pulih dan perekonomian kembali membaik.
Namun jika malah melakukan kebaikannya, yakni melanggar kebijakan PSBB tersebut. Ada resiko malah terjangkit corona yang kemudian menularkannya ke lebih banyak orang. Pandemi corona pun terus berlanjut dan kasus positif terus berkembang. Kebijakan PSBB ini pun akan berlangsung lebih lama sampai kondisi membaik, yang tentu membuat perekonomian terancam mati suri.
Meskipun 10 daerah di atas sudah resmi menerapkan PSBB, namun ada beberapa daerah yang belum. Pelaksanaan PSBB memang harus di bawah persetujuan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Sejauh ini sudah ada 11 daerah yang sudah mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan PSBB tersebut.
Usul penetapan PSBB pertama kali mendapatkan persetujuan adalah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan. PSBB dilaksanakan selama 14 hari dimulai pada 10 April 2020 dan berakhir pada 23 April 2020. Meskipun ada kemungkinan PSBB diperpanjang jika memang kondisi belum kembali normal atau membaik.
Supaya PSBB ini secepatnya dihapuskan, maka dukung pelaksanaannya untuk memastikan penyebaran corona terputus dan Anda bisa segera kembali bersosialisasi dan beraktivitas apapun.
The post Inilah Daftar Daerah yang Sudah Resmi Menerapkan PSBB appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Terkait dengan kebijakan ini, beberapa waktu terakhir pemerintah sedang membahas kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB). Lalu apa sebenarnya kebijakan PSSB itu? Pentingkah untuk dilakukan di Indonesia saat ini? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Pemerintah Indonesia sampai hari tetap memberikan fokus pada penanganan kasus corona. Bahkan beberapa waktu lalu Presiden RI telah mengumumkan bahwa ada tambahan dana yang telah diberikan untuk penanganan kasus corona tersebut. Lalu bagaimana dengan kebijakan PSSB? Mari simak beberapa faktanya berikut ini.
Virus corona merupakan virus yang sangat berbahaya bagi kesehatan, sebab dampak memberikan dampak cukup signifikan bahkan hingga meninggal dunia. Melihat dampak dari penyebaran virus ini, maka pemerintah telah memberlakukan status darurat kesehatan. Kemudian, hal itu juga menjadi bagian dari pertimbangan untuk menerapkan PSSB (Pembatasan Sosial Skala Besar).
Penetapan kebijakan PSSB berdasarkan pada UU nomor 6 tahun 2018 yang membahas tentang upaya Karantina Kesehatan. Kemudian pemerintah juga telah merilis PP yang mengkaji tentang PSSB, serta Keputusan Presiden tentang Karantina Kesehatan. Melalui PP ini pemerintah pun berharap penanganan kasus corona di tanah air berada dalam satu komando dengan artian tidak ada lagi daerah yang mencoba mengambil tindakan sendiri.
Sesuai dengan istilahnya, maka PSSB ini memiliki wewenang untuk membatasi sejumlah kegiatan. Hal ini pun juga mengacu pada peraturan yang berlaku. Adapun jenis kegiatan yang dibatasi adalah sekolah (diliburkan), kegiatan keagamaan, dan kegiatan yang dilakukan di fasilitas umum.
Selain fakta di atas, sejumlah ahli pun telah mengeluarkan pendapatnya terkait kebijakan PSSB di Indonesia. Salah satunya adalah Ahli Epidemiologi yang berasal dari Universitas Indonesia (UI). Beliau menjelaskan bahwa saat ini kurang efektif jika melakukan kebijakan PSSB. Hal itu dikarenakan penyebaran virus corona yang tidak dapat dibendung penularannya antara satu provinsi ke provinsi lain. Beliau mengusulkan agar lebih tepat menerapkan karantina yang berbasi wilayah administratif, seperti Pulau (karantina pulau).
Sementara di sisi lain kebijakan PSSB ini juga dianggap sebagai senjata ampuh dalam menekan penyebaran covid-19. Pembatasan ini lebih menjadi ketegasan pemerintah kepada masyarakat agar dapat mematuhi segala bentuk aturan yang diberlakukan selama corona. Walaupun bagaimanapun, kebijakan yang diambil pemerintah ini sudah melalui proses panjang dan pertimbangan berbagai faktor. Tentunya menjadi harapan kita bahwa kebijakan tersebut dapat memberikan dampak positif pada penanganan kasus corona di tanah air.
The post 5 Menit Mengulik Kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB) appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>