Lockdown sendiri artinya yaitu mengkarantina warga atau sebagian warga untuk sementara waktu guna menjaga keamanan. Jadi, kebijakan ini diambil saat kondisi darurat, seperti wabah Covid-19 yang semakin cepat penularannya. Tidak hanya di Wuhan China sebagai asal muasal virus, tetapi juga telah merambah ke negara-negara lain seperti di Italia, Amerika Serikat, Thailand dan bahkan Indonesia.
Berikut ini daftar negara yang telah memutuskan lockdown:
Di dalam daftar tersebut, belum ada nama Indonesia. Pemerintah belum mengambil kebijakan tersebut, tetapi mengoptimalkan langkah social distancing dan work from home. Meskipun begitu, di beberapa wilayah dalam negeri telah memilih menutup akses pintu masuk secara mandiri. Hal ini dikarenakan penyebaran virus corona ternyata lebih banyak disebabkan oleh datangnya orang dari zona merah, baik itu warga luar maupun warga sendiri yang pulang dari sana.
Virus corona adalah musuh yang tak kasat mata dan ukurannya sangat kecil. Itulah mengapa perlawanan untuk menaklukan penyakit tersebut terkesan sangat sulit. Penyebarannya sangat pesat, mencapai lebih dari 100 negara sehingga mempengaruhi perekonomian global.
Beberapa negara ada yang telah berhasil mencegah dan menekan angka penyebaran Covid-19, sedangkan beberapa yang lain masih berusaha dengan sangat keras dengan angka kematian yang masih tinggi. Di antara negara tersebut, Indonesia termasuk yang paling baru diserang virus corona, tetapi setidaknya masih bisa mengambil pelajaran dari pengalaman negara-negara lain, seperti:
The post Beberapa Negara Terapkan Lockdown Cegah Penyebaran Covid-19 appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Keputusan lockdown tidaklah mudah. Diperlukan kesiapan matang sebab dampaknya bisa sangat besar. Jika sebuah negara memberlakukan penguncian atau lockdown, berbagai sektor yang melibatkan mobilitas masyarakat akan berpengaruh, tidak hanya ekonomi tetapi juga pendidikan.
Meskipun belum memberlakukan lockdown total, pemerintah telah mengambil langkah yang hampir sama dengan himbauan social distancing dan “di rumah aja” baik untuk bekerja maupun belajar. Sekolah-sekolah dan institusi pendidikan lainnya telah diliburkan. Para siswa diminta untuk belajar dari rumah, didampingi oleh orang tuanya. Proses belajar mengajar dijalankan dengan memanfaatkan jaringan internet, dimana guru atau dosen dapat menyampaikan materi dan tugas melalui Whatsapp dan email serta beberapa aplikasi khusus belajar yang lain.
Jadi, pembatasan interaksi dan pertemuan tatap muka dalam KBM normal sendiri bisa dikatakan lockdown dunia pendidikan. Tentu saja hal ini tentunya sangat berpengaruh, baik secara positif maupun negatif, di antaranya:
Beberapa negara di dunia memang telah memberlakukan sistem lockdown. Namun, ada beberapa lain yang memilih tindakan lain, begitupun Indonesia. pemerintah telah menginstruksikan untuk masyarakat agar tetap disiplin mengikuti kebijakan menjaga jarak atau social distancing dan tetap tinggal di rumah atau work and study from home.
The post Belajar di Rumah atau Work From Home = Lockdown? appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Lockdown, dalam konteks wabah virus corona atau covid-19 saat ini, berarti sebuah kondisi dimana mobilitas masyarakat dibatasi. Mereka tidak diperbolehkan untuk keluar meninggalkan rumah. Aktivitas di luar harus melalui izin terlebih dahulu atau hanya pada saat ada keperluan yang sangat mendesak.
Di Indonesia, istilah lockdown lebih dikenal dengan kata “stay at home” atau “di rumah aja”. Anda bisa melihat banyak postingan di sosial media yang menggunakan tagar tersebut. Masyarakat dianjurkan untuk bekerja dan belajar di rumah. Bagi para siswa, mungkin tidak sulit mengikuti kegiatan belajar di rumah dengan panduan orang tua atau terkoneksi internet dan gabung kelas-kelas online. Namun, bagaimana dengan para pekerja yang harus mencari nafkah di luar dan tidak bisa duduk diam di depan laptop atau handphone untuk melakukan pekerjaannya?
Meskipun di banyak negara, kebijakan lockdown terbukti mampu mengendalikan penyebaran Covid-19, tetapi di Indonesia sendiri pemerintah belum melakukan hal yang sama. alasannya yaitu:
Social distancing atau menjaga jarak saat ini masih menjadi solusi alternatif lockdown (karantina wilayah) di Indonesia. Pemerintah menghimbau agar masyarakat tetap patuh pada kebijakan tersebut. Apalagi pada momen menjelang bulan puasa dan lebaran, para perantau diharapkan untuk tidak mudik terlebih dahulu hingga suasana kondusif, demi melindungi kesehatan keluarga yang di kampung, terutama para lansia yang termasuk kelompok resiko tinggi terdampak virus corona karena daya tahan tubuhnya yang lemah.
Selain social distancing, kebijakan stay at home (di rumah aja) juga diberlakukan. Tentu saja, hal ini masih sulit dilakukan sebab ada banyak masyarakat yang mengandalkan pendapatan harian. Makanya, pemerintah melakukan langkah-langkah lanjutan seperti membebaskan PPH pekerja selama masa pandemi dan memberi keleluasan penundaan bayar hutang. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat untuk juga bekerja sama dan mematuhi instruksi pemerintah agar wabah lekas berakhir dan ekonomi kembali membaik.
The post Indonesia tanpa Lockdown, Mengapa? appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Pemerintah Indonesia telah menghimbau masyarakat untuk bekerja dan belajar dari rumah. Namun, kenyataanya kebijakan ini tidak bisa dilakukan 100%. Masih banyak masyarakat yang harus tetap beraktivitas di tempat kerja seperti biasa. Padahal, penyebaran Covid-19 sangat cepat antar manusia.
Untuk para pekerja dan pebisnis yang tidak bisa bekerja dari rumah, WHO telah merilis beberapa anjuran sederhana untuk mencegah Covid-10 menyebar di tempat kerja, di antaranya:
Poin-poin di atas adalah beberapa anjuran yang perlu dijalankan oleh para pekerja. Bagaimana dengan perusahaan atau pemilik usaha? secara resmi, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, telah merilis Surat Edaran yang ditujukan kepada pemerintah setempat untuk kemudian diteruskan ke setiap pemimpin perusahaan di wilayah kerjanya. Isinya meliputi:
Wabah virus corona adalah masalah bersama, jadi pemerintah, swasta dan masyarakat harus bekerja sama. saat ini di Indonesia belum diterapkan kebijakan lockdown, maka dari itu sistem social distancing dan work from home masih menjadi solusi mencegah penyebaran Covid-19. Langkah ini akan berjalan efektif apabila semua pihak mau mematuhinya.
The post Tips Kerja Aman di Saat Wabah Covid-19 appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>WHO atau World Health Organization merupakan sebuah lembaga yang menaungi aspek kesehatan dunia. Lembaga ini fokus dalam memperhatikan kesehatan skala global, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin kesehatan tersebut. Terkait dengan persoalan dunia saat ini (penyebaran virus corona), maka WHO telah memberikan penjelasan terkait hal itu. Berikut 4 penjelasan WHO tentang virus corona.
WHO menjelaskan bahwa virus corona ini dapat menyebar dari batuk pasien yang menderita corona. Ketika mereka batuk lalu keluarlah tetesan kecil dari mulut maupun hidungnya. Tetesan itu akan jatuh ke benda, kemudian ada orang lain yang memegang benda tersebut. Selanjutnya orang itu (tanpa mencuci tangan sebelumnya) menyentuh bagian mulut, hidung, maupun mata mereka. Sehingga dengan demikian orang tersebut telah tertular virus corona secara tidak langsung.
Penjelasan berikutnya dari WHO terkait virus corona ini adalah virus dapat tertular kepada seseorang yang berada dekat dengan pasien corona. Ketika seseorang berada dekat dengan pasien positif corona, lalu pasien itu batuk, maka virus yang ada dalam tetesan batuk dapat terhirup oleh orang yang sehat. Pada akhirnya orang sehat yang berada dekat dengan pasien positif corona tersebut juga akan terinfeksi virus. Namun penelitian terkait hal ini masih perlu dilakukan.
Mengingat begitu mudahnya penyebaran virus ini, maka WHO juga menyarankan agar kita dapat menjaga jarak antar sesama. Terlebih dari pasien yang positif corona atau menunjukkan gejala terinfeksi virus tersebut. Hal ini dilakukan agar virus tidak menyebar secara luas, sehingga menambah korban infeksinya.
Selanjutnya, terkait proses penyembuhan, WHO juga telah menjelaskan bahwa sebanyak lebih kurang 80% dar pasien corona ini dapat sembuh tanpa adanya perawatan khusus. Biasanya infeksi corona dapat menimbulkan sejumlah gejala, namun juga ada yang tidak menunjukkan gejala apa pun. Selain itu, 1 dari 6 pasien yang positif corona, biasanya akan mengalami sesak napas.
Demikianlah beberapa penjelasan dari WHO tentang penyebaran dan pencegahan virus corona. Jika Anda atau di sekitar Anda ada yang menunjukan gejala seperti demam, batuk, hingga kesulitan untuk bernapas, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.
The post Cara Penyebaran Virus Corona dan Pencegahannya Menurut WHO appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>