Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/wijayako/public_html/index.php:1) in /home/wijayako/public_html/wp-includes/feed-rss2.php on line 8
Pencegahan Corona Archives - PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT https://www.wijayakomunika.co.id/tag/pencegahan-corona/ PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT Thu, 02 Apr 2020 12:29:34 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.4 https://www.wijayakomunika.co.id/wp-content/uploads/2022/03/cropped-logo-32x32.png Pencegahan Corona Archives - PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT https://www.wijayakomunika.co.id/tag/pencegahan-corona/ 32 32 Beberapa Negara Terapkan Lockdown Cegah Penyebaran Covid-19 https://www.wijayakomunika.co.id/beberapa-negara-terapkan-lockdown-cegah-penyebaran-covid-19/ Thu, 02 Apr 2020 12:29:32 +0000 https://www.wijayakomunika.co.id/?p=1559 The post Beberapa Negara Terapkan Lockdown Cegah Penyebaran Covid-19 appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>
Kini bepergian tidak sebebas biasanya. Tempat-tempat yang umumnya ramai menjadi sepi. Orang-orang tak banyak yang berlalu lalang. Hampir semua berdiam di rumah. Hal ini terjadi karena beberapa negara memberlakukan kebijakan lockdown akibat penyebaran virus corona yang sangat pesat.

Beberapa Negara Terapkan Lockdown Cegah Penyebaran Covid-19

Pengertian lockdown dan negara mana saja yang memberlakukannya

Lockdown sendiri artinya yaitu mengkarantina warga atau sebagian warga untuk sementara waktu guna menjaga keamanan. Jadi, kebijakan ini diambil saat kondisi darurat, seperti wabah Covid-19 yang semakin cepat penularannya. Tidak hanya di Wuhan China sebagai asal muasal virus, tetapi juga telah merambah ke negara-negara lain seperti di Italia, Amerika Serikat, Thailand dan bahkan Indonesia.

Berikut ini daftar negara yang telah memutuskan lockdown:

  • China – mulai 23 Januari 2020
  • Italia – mulai 9 Maret 2020
  • Polandia – mulai 13 Maret 2020
  • El Salvador – mulai 11 Maret 2020
  • Irlandia – mulai 12 Maret 2020
  • Spanyol – mulai 12 Maret 2020
  • Denmark – mulai 14 Maret 2020
  • Filipina – mulai 15 Maret 2020
  • Lebanon – mulai 16 Maret 2020
  • Perancis – mulai 17 Maret 2020
  • Belgia – mulai 17 Maret 2020
  • Selandia Baru – mulai 18 Maret 2020
  • Malaysia – mulai 18 Maret 2020
  • Beberapa negara bagian Amerika Serikat – mulai 19 Maret 2020
  • Rwanda – mulai 21 Maret 2020
  • Inggris – mulai 24 Maret 2020
  • India – mulai 24 Maret 2020
  • Afrika Selatan – mulai 26 Maret 2020
  • Thailand – mulai 26 Maret 2020

Di dalam daftar tersebut, belum ada nama Indonesia. Pemerintah belum mengambil kebijakan tersebut, tetapi mengoptimalkan langkah social distancing dan work from home. Meskipun begitu, di beberapa wilayah dalam negeri telah memilih menutup akses pintu masuk secara mandiri. Hal ini dikarenakan penyebaran virus corona ternyata lebih banyak disebabkan oleh datangnya orang dari zona merah, baik itu warga luar maupun warga sendiri yang pulang dari sana.

Virus corona adalah musuh yang tak kasat mata dan ukurannya sangat kecil. Itulah mengapa perlawanan untuk menaklukan penyakit tersebut terkesan sangat sulit. Penyebarannya sangat pesat, mencapai lebih dari 100 negara sehingga mempengaruhi perekonomian global.

Beberapa negara ada yang telah berhasil mencegah dan menekan angka penyebaran Covid-19, sedangkan beberapa yang lain masih berusaha dengan sangat keras dengan angka kematian yang masih tinggi. Di antara negara tersebut, Indonesia termasuk yang paling baru diserang virus corona, tetapi setidaknya masih bisa mengambil pelajaran dari pengalaman negara-negara lain, seperti:

  • Karantina terbesar sepanjang sejarah manusia di China. Pemerintah setempat terlambat menyadari dan berupaya menutupi penyebaran dari awal. Akhirnya, saat sudah kewalahan mereka baru membuka informasi dan melakukan lockdown besar-besaran.
  • Deteksi diri skala besar oleh Korea Selatan. Pemerintah bergerak cepat dengan melakukan deteksi dini dengan konsep drive through. Setelah memperoleh datanya, Korsel pun bisa menerapkan langkah lanjutan untuk mencegah penyebaran virus corona dan menekan angka kematian 0.6%.
  • Taiwan, belajar dari pengalaman menghadapi SARS. Pemerintahnya telah menerapkan kewaspadaan dini dengan lebih awal merombak sistem kesehatan masyarakat untuk dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin. Mereka juga melakukan tindakan proaktif, membagi informasi publik dan memiliki teknologi data yang mumpuni.

The post Beberapa Negara Terapkan Lockdown Cegah Penyebaran Covid-19 appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>
Belajar di Rumah atau Work From Home = Lockdown? https://www.wijayakomunika.co.id/belajar-di-rumah-atau-work-from-home-lockdown/ Wed, 01 Apr 2020 09:27:00 +0000 https://www.wijayakomunika.co.id/?p=1561 The post Belajar di Rumah atau Work From Home = Lockdown? appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>
Pandemi virus corona masih belum berakhir di Indonesia. banyak sektor kena dampaknya, termasuk pendidikan. Jika negara lain telah resmi mengambil kebijakan lockdown, ternyata pemerintah Indonesia belum melakukan tindakan yang sama? Mengapa?

Belajar di Rumah atau Work From Home = Lockdown?

Pengaruh karantina wilayah pada pendidikan di Indonesia

Keputusan lockdown tidaklah mudah. Diperlukan kesiapan matang sebab dampaknya bisa sangat besar. Jika sebuah negara memberlakukan penguncian atau lockdown, berbagai sektor yang melibatkan mobilitas masyarakat akan berpengaruh, tidak hanya ekonomi tetapi juga pendidikan.

Meskipun belum memberlakukan lockdown total, pemerintah telah mengambil langkah yang hampir sama dengan himbauan social distancing dan “di rumah aja” baik untuk bekerja maupun belajar. Sekolah-sekolah dan institusi pendidikan lainnya telah diliburkan. Para siswa diminta untuk belajar dari rumah, didampingi oleh orang tuanya. Proses belajar mengajar dijalankan dengan memanfaatkan jaringan internet, dimana guru atau dosen dapat menyampaikan materi dan tugas melalui Whatsapp dan email serta beberapa aplikasi khusus belajar yang lain.

Jadi, pembatasan interaksi dan pertemuan tatap muka dalam KBM normal sendiri bisa dikatakan lockdown dunia pendidikan. Tentu saja hal ini tentunya sangat berpengaruh, baik secara positif maupun negatif, di antaranya:

  • Meminimalisir potensi penyebaran Covid-19 di sekolah atau kampus. Para siswa dan mahasiswa tidak lagi datang ke kelas dan berkumpul-kumpul.
  • Ada alasan positif bagi anak-anak untuk bisa menggunakan gawai, yaitu untuk menerima materi dari guru, mencari referensi jawaban untuk tugas yang diberikan dan mengumpulkannya kembali. Namun, masih banyak siswa yang mengeluh bahwa gurunya memberi tugas terlalu banyak. Belum lagi kalau ternyata tidak semua bisa mengakses platform belajar online dikarenakan jaringan dan keterbatasan kuota internet. Untuk itu beberapa aplikasi telah bekerja sama dengan Kemendikbud untuk memberikan fasilitas gratis ada peserta didik, seperti Kelas Pintar, Google Indonesia, Quipper, Sekolahmu, Zenius dan Microsoft.
  • Anak menjadi lebih banyak berinteraksi dengan orangtua, karena semua anggota keluarga harus tetap tinggal di rumah. Peran guru di sekolah otomatis digantikan oleh orang tua. Bukan hal mudah apabila mendampingi anak belajar belum menjadi kebiasaan keluarga.
  • Ujian nasional tahun ini ditiadakan walaupun rencananya memang akan dihapuskan di tahun 2021. Kemendikbud menginstruksikan institusi pendidikan untuk memilih dua opsi, yaitu tetap menjalankan ujian sekolah tanpa tes tatap muka atau secara online dan menggunakan nilai 5 semester terakhir (akumulasi) untuk mendapatkan nilai kelulusan siswa.
  • Para siswa dan mahasiswa yang tinggal jauh dari rumah atau kos di daerah zona merah, tidak bisa mudik. Banyak di antara mereka yang kemudian mengandalkan kiriman dana dari kampung halaman untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari selama karantina wilayah.

Beberapa negara di dunia memang telah memberlakukan sistem lockdown. Namun, ada beberapa lain yang memilih tindakan lain, begitupun Indonesia. pemerintah telah menginstruksikan untuk masyarakat agar tetap disiplin mengikuti kebijakan menjaga jarak atau social distancing dan tetap tinggal di rumah atau work and study from home.

The post Belajar di Rumah atau Work From Home = Lockdown? appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>
Indonesia tanpa Lockdown, Mengapa? https://www.wijayakomunika.co.id/indonesia-tanpa-lockdown-mengapa/ Wed, 01 Apr 2020 09:19:00 +0000 https://www.wijayakomunika.co.id/?p=1550 The post Indonesia tanpa Lockdown, Mengapa? appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>
Istilah lockdown sangat sering dielu-elukan oleh sebagian masyarakat saat ini. Bahkan di sosial media, banyak sekali orang yang menyerukan agar pemerintah segera melakukan kebijakan tersebut. Memang, apa sih yang dimaksud dengan lockdown dan bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia?

Indonesia tanpa Lockdown, Mengapa

Dampak lockdown bagi ekonomi Indonesia

Lockdown, dalam konteks wabah virus corona atau covid-19 saat ini, berarti sebuah kondisi dimana mobilitas masyarakat dibatasi. Mereka tidak diperbolehkan untuk keluar meninggalkan rumah. Aktivitas di luar harus melalui izin terlebih dahulu atau hanya pada saat ada keperluan yang sangat mendesak.

Di Indonesia, istilah lockdown lebih dikenal dengan kata “stay at home” atau “di rumah aja”. Anda bisa melihat banyak postingan di sosial media yang menggunakan tagar tersebut. Masyarakat dianjurkan untuk bekerja dan belajar di rumah. Bagi para siswa, mungkin tidak sulit mengikuti kegiatan belajar di rumah dengan panduan orang tua atau terkoneksi internet dan gabung kelas-kelas online. Namun, bagaimana dengan para pekerja yang harus mencari nafkah di luar dan tidak bisa duduk diam di depan laptop atau handphone untuk melakukan pekerjaannya?

Meskipun di banyak negara, kebijakan lockdown terbukti mampu mengendalikan penyebaran Covid-19, tetapi di Indonesia sendiri pemerintah belum melakukan hal yang sama. alasannya yaitu:

  • Jumlah pekerja atau pencari nafkah informal di Indonesia mencapai 60-70%, dimana mereka mencari pendapatan harian. Jika terjadi lockdown, maka kemungkinan mereka tidak dapat bekerja dan membeli kebutuhan sehari-hari.
  • Distribusi barang dan jasa akan terganggu, apalagi masyarakat cenderung mengalami panic buying. Mereka yang memiliki banyak uang akan dengan mudah membeli produk sebanyak-banyaknya untuk persediaan pribadi dan bahkan ada yang menimbun untuk kemudian dijual lagi dengan harga tinggi. Bagaimana dengan rakyat kecil yang pendapatannya lebih kecil atau bahkan tidak menentu?
  • Bisnis di bidang transportasi tidak luput dari dampak. Kebijakan lockdown akan menghentikan mobilitas masyarakat sehingga mereka tidak lagi menggunakan jasa transportasi untuk pergi ke tempat lain.
  • Kurangnya sumber daya manusia untuk pengiriman logistik kebutuhan pokok apabila diberlakukan lockdown. Walaupun pemerintah sudah mengklaim tentang ketersediaan dana, tetapi kekurangan SDM masih menjadi tantangan yang dipertimbangkan saat ini.

Social distancing atau menjaga jarak saat ini masih menjadi solusi alternatif lockdown (karantina wilayah) di Indonesia. Pemerintah menghimbau agar masyarakat tetap patuh pada kebijakan tersebut. Apalagi pada momen menjelang bulan puasa dan lebaran, para perantau diharapkan untuk tidak mudik terlebih dahulu hingga suasana kondusif, demi melindungi kesehatan keluarga yang di kampung, terutama para lansia yang termasuk kelompok resiko tinggi terdampak virus corona karena daya tahan tubuhnya yang lemah.

Selain social distancing, kebijakan stay at home (di rumah aja) juga diberlakukan. Tentu saja, hal ini masih sulit dilakukan sebab ada banyak masyarakat yang mengandalkan pendapatan harian. Makanya, pemerintah melakukan langkah-langkah lanjutan seperti membebaskan PPH pekerja selama masa pandemi dan memberi keleluasan penundaan bayar hutang. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat untuk juga bekerja sama dan mematuhi instruksi pemerintah agar wabah lekas berakhir dan ekonomi kembali membaik.

The post Indonesia tanpa Lockdown, Mengapa? appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>
Tips Kerja Aman di Saat Wabah Covid-19 https://www.wijayakomunika.co.id/tips-kerja-aman-di-saat-wabah-covid-19/ Tue, 31 Mar 2020 09:22:00 +0000 https://www.wijayakomunika.co.id/?p=1556 The post Tips Kerja Aman di Saat Wabah Covid-19 appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>
Virus Corona yang bermula dari Wuhan, China, kini telah menjadi pandemi global. Menurut World Health Organization (WHO), tercatat ada 114 negara terjangkit, dengan total kematian lebih dari 4000 jiwa. Karena itu, sejumlah negara akhirnya memutuskan untuk mengambil kebijakan lockdown, dimana orang-orang tidak boleh keluar rumah. Jika melanggar, mereka akan mendapatkan sanksi. Bagaimana dengan Indonesia?

Tips Kerja Aman di Saat Wabah Covid-19

Cegah penyebaran virus corona di tempat kerja

Pemerintah Indonesia telah menghimbau masyarakat untuk bekerja dan belajar dari rumah. Namun, kenyataanya kebijakan ini tidak bisa dilakukan 100%. Masih banyak masyarakat yang harus tetap beraktivitas di tempat kerja seperti biasa. Padahal, penyebaran Covid-19 sangat cepat antar manusia.

Untuk para pekerja dan pebisnis yang tidak bisa bekerja dari rumah, WHO telah merilis beberapa anjuran sederhana untuk mencegah Covid-10 menyebar di tempat kerja, di antaranya:

  • Menjaga kebersihan tempat kerja. Gunakan desinfektan untuk membersihkan meja, kursi dan semua media yang sering disentuh saat bekerja secara rutin.
  • Rajin mencuci tangan atau selalu membawa hand sanitizer kemanapun pergi, terutama ke tempat-tempat yang sering dikunjungi orang.
  • Kenakan masker apabila sedang sakit batuk atau pilek agar droplet tidak mengenai orang lain.
  • Jaga kondisi tubuh dengan rajin minum multivitamin dan makan makanan bergizi. Kalau ada tanda-tanda sakit, segera minum obat dan upayakan meminta ijin untuk bekerja dari rumah.
  • Apabila harus mengadakan sebuah pertemuan, cobalah untuk mencari tahu apakah bisa dilakukan secara online atau teleconference. Tapi, kalau tidak bisa, Anda harus membiasakan untuk menyapa tanpa bersalaman dengan orang lain.

Poin-poin di atas adalah beberapa anjuran yang perlu dijalankan oleh para pekerja. Bagaimana dengan perusahaan atau pemilik usaha? secara resmi, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, telah merilis Surat Edaran yang ditujukan kepada pemerintah setempat untuk kemudian diteruskan ke setiap pemimpin perusahaan di wilayah kerjanya. Isinya meliputi:

  • Semprot benda yang sering dipegang orang banyak menggunakan desinfektan seperti gagang pintu, tombol lift dan besi tangga. Sediakan hand sanitizer di lokasi-lokasi yang sering menjadi area berkumpul atau digunakan.
  • Pantau setiap karyawan yang baru pulang dari dinas luar, baik luar kota maupun luar negeri. Wajibkan untuk mengisolasi diri selama 14 hari di rumah. Jika muncul gejala, sarankan untuk segera pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
  • Gunakan detektor suhu untuk mengecek suhu setiap orang saat masuk kantor seperti thermal scanner atau thermo gun.
  • Terapkan social distancing terutama pada perusahaan yang memiliki layanan konsumen. Misalnya dengan mengatur jarak antrean atau menambah jumlah customer service atau kasir agar tidak terjadi penumpukan antrian. Hal ini juga berlaku pada para karyawan. Kalau menggunakan lift, pastikan jumlah orang di dalamnya dibatasi.
  • Jika memungkinkan, ambil kebijakan agar para pekerja bisa bekerja dari rumah. Memanfaatkan beragam aplikasi digital untuk mengerjakan pekerjaan dan memantau perusahaan secara online.

Wabah virus corona adalah masalah bersama, jadi pemerintah, swasta dan masyarakat harus bekerja sama. saat ini di Indonesia belum diterapkan kebijakan lockdown, maka dari itu sistem social distancing dan work from home masih menjadi solusi mencegah penyebaran Covid-19. Langkah ini akan berjalan efektif apabila semua pihak mau mematuhinya.

The post Tips Kerja Aman di Saat Wabah Covid-19 appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>
Cara Penyebaran Virus Corona dan Pencegahannya Menurut WHO https://www.wijayakomunika.co.id/cara-penyebaran-virus-corona-dan-pencegahannya-menurut-who/ Mon, 30 Mar 2020 01:28:00 +0000 https://www.wijayakomunika.co.id/?p=1535 The post Cara Penyebaran Virus Corona dan Pencegahannya Menurut WHO appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>
Virus corona memang menarik semua perhatian orang, bahkan tidak terkecuali badan kesehatan dunia, WHO. Virus ini kini telah menginfeksi ribuan orang di dunia yang berasal dari ratusan negara, sehingga pantas dianggap sebagai salah satu wabah mengerikan. Sebagai badan kesehatan dunia, WHO pun telah memberikan penjelasan bagaimana virus ini dapat menyebar ke berbagai dunia. Penasaran? Marik simak penjelasannya berikut.

Cara Penyebaran Virus Corona dan Pencegahannya Menurut WHO

4 Penjelasan WHO Terkait Penyebaran dan Pencegahan Virus Corona

WHO atau World Health Organization merupakan sebuah lembaga yang menaungi aspek kesehatan dunia. Lembaga ini fokus dalam memperhatikan kesehatan skala global, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin kesehatan tersebut. Terkait dengan persoalan dunia saat ini (penyebaran virus corona), maka WHO telah memberikan penjelasan terkait hal itu. Berikut 4 penjelasan WHO tentang virus corona.

1. Virus Corona Menyebar Melalui Batuk

WHO menjelaskan bahwa virus corona ini dapat menyebar dari batuk pasien yang menderita corona. Ketika mereka batuk lalu keluarlah tetesan kecil dari mulut maupun hidungnya. Tetesan itu akan jatuh ke benda, kemudian ada orang lain yang memegang benda tersebut. Selanjutnya orang itu (tanpa mencuci tangan sebelumnya) menyentuh bagian mulut, hidung, maupun mata mereka. Sehingga dengan demikian orang tersebut telah tertular virus corona secara tidak langsung.

2. Virus Corona Juga dapat Menular Ketika Berdekatan dengan Pasien Corona

Penjelasan berikutnya dari WHO terkait virus corona ini adalah virus dapat tertular kepada seseorang yang berada dekat dengan pasien corona. Ketika seseorang berada dekat dengan pasien positif corona, lalu pasien itu batuk, maka virus yang ada dalam tetesan batuk dapat terhirup oleh orang yang sehat. Pada akhirnya orang sehat yang berada dekat dengan pasien positif corona tersebut juga akan terinfeksi virus. Namun penelitian terkait hal ini masih perlu dilakukan.

3. Menjaga Jarak ± 1 M Antar Sesama Sebagai Bentuk Pencegahan

Mengingat begitu mudahnya penyebaran virus ini, maka WHO juga menyarankan agar kita dapat menjaga jarak antar sesama. Terlebih dari pasien yang positif corona atau menunjukkan gejala terinfeksi virus tersebut. Hal ini dilakukan agar virus tidak menyebar secara luas, sehingga menambah korban infeksinya.

4. Lebih Kurang 80% dapat Sembuh Tanpa Perawatan Khusus

Selanjutnya, terkait proses penyembuhan, WHO juga telah menjelaskan bahwa sebanyak lebih kurang 80% dar pasien corona ini dapat sembuh tanpa adanya perawatan khusus. Biasanya infeksi corona dapat menimbulkan sejumlah gejala, namun juga ada yang tidak menunjukkan gejala apa pun. Selain itu, 1 dari 6 pasien yang positif corona, biasanya akan mengalami sesak napas.

Demikianlah beberapa penjelasan dari WHO tentang penyebaran dan pencegahan virus corona. Jika Anda atau di sekitar Anda ada yang menunjukan gejala seperti demam, batuk, hingga kesulitan untuk bernapas, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

The post Cara Penyebaran Virus Corona dan Pencegahannya Menurut WHO appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.

]]>