Sekalipun tidak memungkinkan untuk menjalankan shalat Jumat, tarawih, sampai tadarus di masjid seperti Ramadhan tahun sebelumnya. Namun umat muslim bisa menunaikannya di rumah, shalat bisa dilakukan berjamaah dengan keluarga inti. Sehingga bisa meminimalisir resiko penularan COVID-19.
Adapun bentuk kegiatan ibadah yang bisa dijalankan di rumah sangatlah banyak sehingga meskipun berdiam di rumah umat muslim tetap bisa panen pahala.Berikut adalah beberapa kegiatan ibadah yang bisa dilakukan di rumah sendiri:
Kegiatan ibadah pertama yang bisa dilakukan dengan aman di rumah selama pandemi COVID-19 ini adalah shalat berjamaah. Sehingga bisa tetap mendapatkan 27 pahala sekalipun tidak shalat ke masjid atau mushola. Ajak anak, bapak, ibu, sampai paman dan bibi sekeluarga untuk shalat berjamaah di rumah.
Selama bulan suci Ramadhan, umat muslim dianjurkan memperbanyak membaca Al-Quran. Berhubung tahun ini Ramadhan lebih banyak dinikmati di dalam rumah karena pandemi. Maka akan lebih baik jika mengaji Al-Quran bersama dengan keluarga, baik dengan pasangan, anak, maupun paman dan bibi.
Bagi Anda yang masih memiliki anak kecil dan belum diajarkan atau masih dalam tahap belajar membaca dan menulis Al-Quran. Maka di momen lebaran bersama serangan pandemi seperti sekarang bisa dimanfaatkan untuk mengajari buah hati baca tulis Al-Quran tersebut.
MUI juga menghimbau masyarakat selama Ramadhan di tengah pandemi untuk memperbanyak amalan doa. Salah satunya adalah membaca doa Qunut Nazilah selepas shalat fardu. Doa qunut ini merupakan salah satu amalan untuk meminta perlindungan dan keselamatan sekaligus kesehatan kepada Allah SWT.
Ibadah lain yang bisa dikerjakan di rumah selama pandemi adalah menjalankan shalat ghaib. Shalat ini ditujukan bagi pejuang COVID-19 yang telah meninggal agar semua amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Selain itu juga menjadi upaya untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari segala marabahaya selama pandemi.
Selama pandemi semua kegiatan ibadah dihimbau pemerintah dan MUI untuk dilakukan di rumah. Sekalipun masjid dan mushola menjadi sepi, namun masing-masing umat muslim bisa memindahkan masjid dan mushola tersebut di rumah. Sehingga bisa tetap panen pahala berlimpah selama bulan suci, dan tentunya mendapatkan pahala karena bisa membahayakan orang lain dengan membentuk kerumunan yang bisa memperluas infeksi COVID-19.
The post Ibadah di Bulan Suci yang Bisa Dilakukan di Rumah Selama Pandemi appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Terkait dengan kebijakan ini, beberapa waktu terakhir pemerintah sedang membahas kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB). Lalu apa sebenarnya kebijakan PSSB itu? Pentingkah untuk dilakukan di Indonesia saat ini? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Pemerintah Indonesia sampai hari tetap memberikan fokus pada penanganan kasus corona. Bahkan beberapa waktu lalu Presiden RI telah mengumumkan bahwa ada tambahan dana yang telah diberikan untuk penanganan kasus corona tersebut. Lalu bagaimana dengan kebijakan PSSB? Mari simak beberapa faktanya berikut ini.
Virus corona merupakan virus yang sangat berbahaya bagi kesehatan, sebab dampak memberikan dampak cukup signifikan bahkan hingga meninggal dunia. Melihat dampak dari penyebaran virus ini, maka pemerintah telah memberlakukan status darurat kesehatan. Kemudian, hal itu juga menjadi bagian dari pertimbangan untuk menerapkan PSSB (Pembatasan Sosial Skala Besar).
Penetapan kebijakan PSSB berdasarkan pada UU nomor 6 tahun 2018 yang membahas tentang upaya Karantina Kesehatan. Kemudian pemerintah juga telah merilis PP yang mengkaji tentang PSSB, serta Keputusan Presiden tentang Karantina Kesehatan. Melalui PP ini pemerintah pun berharap penanganan kasus corona di tanah air berada dalam satu komando dengan artian tidak ada lagi daerah yang mencoba mengambil tindakan sendiri.
Sesuai dengan istilahnya, maka PSSB ini memiliki wewenang untuk membatasi sejumlah kegiatan. Hal ini pun juga mengacu pada peraturan yang berlaku. Adapun jenis kegiatan yang dibatasi adalah sekolah (diliburkan), kegiatan keagamaan, dan kegiatan yang dilakukan di fasilitas umum.
Selain fakta di atas, sejumlah ahli pun telah mengeluarkan pendapatnya terkait kebijakan PSSB di Indonesia. Salah satunya adalah Ahli Epidemiologi yang berasal dari Universitas Indonesia (UI). Beliau menjelaskan bahwa saat ini kurang efektif jika melakukan kebijakan PSSB. Hal itu dikarenakan penyebaran virus corona yang tidak dapat dibendung penularannya antara satu provinsi ke provinsi lain. Beliau mengusulkan agar lebih tepat menerapkan karantina yang berbasi wilayah administratif, seperti Pulau (karantina pulau).
Sementara di sisi lain kebijakan PSSB ini juga dianggap sebagai senjata ampuh dalam menekan penyebaran covid-19. Pembatasan ini lebih menjadi ketegasan pemerintah kepada masyarakat agar dapat mematuhi segala bentuk aturan yang diberlakukan selama corona. Walaupun bagaimanapun, kebijakan yang diambil pemerintah ini sudah melalui proses panjang dan pertimbangan berbagai faktor. Tentunya menjadi harapan kita bahwa kebijakan tersebut dapat memberikan dampak positif pada penanganan kasus corona di tanah air.
The post 5 Menit Mengulik Kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB) appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Masker digunakan sebagai salah satu langkah antisipasi penularan Covid-19 atau virus corona. Biasanya masyarakat akan menggunakan masker sekali pakai yang dapat dibeli di apotek maupun di toko-toko lainnya. Akan tetapi sejak terjadi kelangkaan masker, maka harga jual masker pun melonjak. Sebagai solusinya, kita dapat mencoba membuat masker sendiri. Selain mudah, masker yang dihasilkan pun cukup bagus dan dapat disesuaikan dengan selera. Bagaimana cara membuatnya? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Masker pertama yang dibuat dapat berasal dari bahan tisu basah. Tentunya jenis bahan satu ini cukup familiar dan mudah didapat. Agar dapat menjadi masker, tisu perlu dilipat menjadi persegi panjang terlebih dahulu. Setelah itu, bagian ujung tisu dilipat dan dilubangi sebagai pengait pada kuping. Cukup mudah bukan?
Masker selanjutnya yang juga dapat dibuat di rumah adalah masker yang berasal dari bahan kain perca. Kain perca sendiri merupakan jenis bahan yang umum dimanfaatkan untuk membuat berbagai benda. Jika ingin menjadikan kain perca sebagai masker, maka pola kain tersebut berbentuk persegi (sesuaikan ukurannya). Selanjutnya gunakan kain filter untuk digunakan pada lapisan tengah masker, setelah itu dilanjutkan dengan kain perca kembali pada bagian akhir (sehingga ada tiga lapisan kain yang dibuat). Jahit agar masing-masing kain terdekat dengan sempurna dan buat pula tali dari kain tersebut agar dapat dikaitkan ke telinga.
Masker ketiga juga dapat dibuat dari bahan kertas dapur. Cara ketiga cukup mudah dan dapat dilakukan dengan cepat. Caranya, cukup bentuk ketas dapur menjadi persegi panjang (seperti bentuk masker pada umumnya). Selanjutnya gunakan karet gelang sebagai pengait ke telinga (sesuaikan panjang karet gelang agar tidak terlalu ketat ke telinga).
Apabila diperhatikan maka beberapa bentuk masker di atas dapat dibuat dengan mudah. Selain itu, bahan untuk membuatnya pun dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa untuk mengajak orang-orang di sekitar untuk sama-sama mencoba membuat beberapa jenis masker tadi. Sehingga kita semua dapat terhindar dari penularan virus corona. Demikianlah, semoga informasi kali ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
The post Masker Mahal? Ayo Bikin Sendiri dengan 3 Langkah Berikut! appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Virus Corona ini merupakan jenis baru dari coronavirus yang sangat harus diwaspadai, apalagi baru-baru ini Presiden Republik Indonesia menyatakan virus tersebut telah menginfeksi 2 orang warga negara indonesia. Oleh sebab itu, kita semua harus mengantisipasinya agar tidak tertular dengan cara berikut ini.
Sebagai penduduk asli Indonesia, tentu saat ini kita semua sedang was-was memikirkan virus corona yang sedang mewabah di dunia. Apalagi berita yang tengah beredar dinyatakan bahwa ada warga negara indonesia yang telah terjangkit virus tersebut.
Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini? khtir boleh saja, namun jangan terlalu berlebihan. Tetaplah berusaha dan berdo’a serta jangan lupa melakukan hal-hal yang dapat mengantisipasi penyebarannya. Berikut ini akan dipaparkan 4 cara tepat mengantisipasi penyebaran wabah virus corona.
Cara pertama yang bisa dilakukan adalah selalu menggunakan masker saat ingin melakukan aktivitas di luar rumah. Menggunakan masker tentu akan meminimalisir terkena infeksi virus sebab virus tersebut bisa saja ditularkan dari berbagai tempat. Selain itu, masker juga akan melindungi diri kita dari udara yang kotor serta kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.
Selanjutnya, cara kedua yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus corona adalah selalu mencuci tangan setelah melakukan berbagai macam aktivitas. Cucilah tangan dengan benar dan menggunakan sabun yang dapat membunuh kuman serta gunakanlah air yang mengalir sehingga dengan begitu kebersihan tangan akan selalu terjaga.
Kabarnya, infeksi virus corona tersebut bisa melalui mata, hidung dan mulut sehingga sangat dianjurkan untuk tidak mengusap muka apabila tangan sedang kotor setelah beraktivitas. Tangan yang kotor akibat debu di luar sana mungkin tidak terlihat secara kasat mata, namun virus bisa terbawa bersama debu-debu yang ada di jalanan. Oleh sebab itu, jangan pernah mengusap muka setelah dari luar maupun beraktivitas lainnya.
Makanan yang sehat tentu sangat mempengaruhi daya tahan tubuh apalagi memperbanyak minum air, makan buah dan sayur. Itulah sebabnya sangat dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi makanan sehat tersebut.
Demikianlah paparan mengenai cara antisipasi penyebaran virus corona, oleh sebab itu lakukanlah hal tersebut agar terhindar dari wabah. Janganlah khawatir berlebih sebab itu akan mengganggu mental kita, namun tetap selalu waspada.
The post Gempar Virus Corona, Begini Cara Antisipasinya appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>