Data terbaru yang dihimpun oleh John Hopkins University diketahui ada 185 negara di dunia yang mengalami pandemi COVID-19, dan Indonesia termasuk di dalamnya. Melalui 185 negara tersebut tercatat ada lebih dari sekitar 2.7 juta jiwa terdata positif corona. Penyebaran COVID-19 yang sangat cepat tak pelak mengubah pola hidup umat manusia di dunia.
Pola hidup baru yang diserukan oleh pemerintah dari berbagai negara di dunia ini tak pelak mempengaruhi kebiasaan di bulan suci Ramadhan. Selama Ramadhan biasanya umat muslim akan menggelar acara berbuka bersama. Masjid pun akan sangat ramai dengan banyaknya jamaah yang ingin shalat tarawih berjamaah.
Tahun ini shalat tarawih maupun kegiatan berbuka tidak bisa dilakukan berkelompok, melainkan secara individu di rumah bersama keluarga inti. Praktis keseruan dan kemeriahan Ramadhan yang biasa dijumpai dan dirasakan tahun ini akan absen sejenak.
Meskipun ada banyak ibadah yang umumnya dilakukan di luar rumah sekarang hanya bisa dijalankan di rumah sendiri. Namun bukan berarti tata cara dan nilai pahala dari ibadah selama bulan suci akan berkurang. Masyarakat khususnya umat muslim di Indonesia dihimbau untuk menjalankan ibadah puasa dan shalat dengan aman di rumah.
Selama pandemi, umat muslim tidaklah dilarang untuk menjalankan ibadah seperti puasa maupun shalat tarawih. Hanya saja dianjurkan dan diminta untuk dilakukan di dalam rumah sendiri. Mematuhi perintah dari pemerintah dan ulama terkait himbauan beribadah dari rumah adalah yang utama, dan bisa meningkatkan jumlah pahala yang didapat dari ibadah yang dijalankan dengan mematuhinya.
The post Menyikapi Suasana Ramadhan di Tengah Pandemi yang Cenderung Sendu appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Menghadapi pandemi corona tersebut, pemerintah melalui Menteri Pendidikan yakni Nadiem Makarim mengeluarkan berbagai kebijakan. Tujuannya untuk memastikan meski tengah dilanda pandemi kegiatan mencerdaskan generasi bangsa tetap berjalan. Adapun kebijakan di bidang pendidikan ini antara lain:
Melalui Surat Edaran Mendikbud No. 3 Tahun 2020 mengenai pencegahan COVID-19 di bidang pendidikan. Maka kegiatan belajar mengajar kini dilakukan secara daring atau dalam jaringan yakni secara online. Optimasi penggunaan kelas online melalui platform Zoom maupun Classroom dari Google pun dilakukan.
Selain itu beberapa sekolah dan kampus juga menggunakan aplikasi WhatsApp untuk kegiatan pembelajaran daring tersebut. Mulai dari kegiatan penyampaian materi, pemberian tugas, pengiriman tugas, dan lain sebagainya dilakukan secara online. Kebijakan ini meminimalkan tatap muka dan membentuk kerumunan, sehingga bisa menekan penyebaran COVID-19.
Melalui Rapat Terbatas pada Selasa 24 Maret 2020 lalu, Presiden Jokowi dan jajaran timnya memutuskan untuk meniadakan UN tahun 2020. Keputusan ini diambil karena bisa membantu menangkal penyebaran COVID-19. Ditiadakannya UN 2020 mungkin bagi beberapa anak sekolah menjadi kabar melegakan, namun sebaiknya diimbangi dengan optimasi pembelajaran daring dari rumah.
Kabarnya untuk UTBK SBMPTN oleh LTMPT atau Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi di tahun ini akhirnya diundur. Kebijakan ini menyesuaikan dengan kondisi pandemi corona di Tanah Air. Sehingga bisa meminimalkan terbentuknya kerumunan karena peminat UTBK SBMPTN ini dijamin membludak sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya.
Rupanya jadwal mundur tidak hanya diterapkan untuk UTBK SBMPTN saja namun juga berlaku untuk SNMPTN yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Artinya hasil pengumuman untuk SNMPTN tersebut mundur, sehingga para peserta yang mengikutinya harus sedikit bersabar sampai kondisi lebih kondusif.
Jadwal yang mundur mengikuti kebijakan WFH atau bekerja dari rumah di berbagai instansi pendidikan. Selain itu bertujuan untuk mencegah terjadinya kerumunan dari para peserta SNMPTN yang ingin melihat hasil seleksi tersebut. Sehingga mau tidak mau pengumuman hasil seleksi diundur untuk keamanan dan keselamatan banyak orang.
Kebijakan terkait dunia pendidikan di atas untuk saat ini memang menjadi langkah tepat guna mencegah penyebaran COVID-19 atau corona. Kegiatan belajar dari rumah tentu perlu didukung untuk mencegah kasus positif corona terus bertambah.
The post Berbagai Kebijakan di Bidang Pendidikan Selama Pandemi Corona appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Ciri yang pertama adalah carrier ini tidak sakit. Dia sehat dan mempunyai imun yang kuat untuk mempertahankan kesehatannya dari serangan virus corona. Bahayanya adalah meski tampak aman dan tidak menunjukkan gejala, carrier ini masih tetap bisa menginfeksi orang lain. Maka dari itu, berdiam di rumah adalah cara yang terbaik karena virus masih dalam tahap pengembangan. Untuk itulah perlu perluasan sosialisasi untuk memakai masker meski sedang sehat.
Pasien yang terinfeksi virus corona namun tampak sehat biasanya kehilangan indera penciuman dan indera perasa. Istilah medis untuk kehilangan indera penciuman adalah anosmia dan kehilangan indera perasa adalah dysgeusia. Kedua hal ini bisa menjadi indikator yang bisa diuji jika pasien tak menunjukkan gejala. Bahayanya adalah jika pasien sudah memasuki tahap anosmia berarti pasien telah positif corona pada umumnya. Oleh karena itu, tindakan ini tetap membutuhkan tes dan isolasi mandiri.
Menurut berita yang beredar pada Februari 2020, sebuah otoritas China mempublikasikan statistik pasien virus corona yang memuat fakta yang mengejutkan. Dari 44 ribu lebih kasus yang terkonfirmasi positif corona, hanya 1 persen anak-anak usia di bawah 10 tahun yang menderita sakit. Mereka juga selamat dan tidak meninggal.
Sementara untuk usia remaja, kasus virus corona juga agak jarang karena hanya 1,2 persen saja yang dikonfirmasi positif. Namun, orang dewasa yang berusia 80 tahun ke atas mudah terinfeksi dan akhirnya meninggal. Mempertimbangkan data statistik ini para ahli medis kemudian menyimpulkan bahwa orang yang usia muda diduga membawa peran sebagai carrier tanpa mereka sadari.
Menurut ahli epidemi dari Universitas Hokkaido, Hiroshi Nishiura, anak-anak yang tidak menunjukkan gejala rasionya lebih tinggi dibanding orang dewasa. Hal ini sangat berpengaruh pada intervensi ruang lingkup wabah yang maksimal dan berubah.
Kesimpulannya adalah kita harus tetap waspada pada siapapun meskipun mereka tampak sehat dan tidak sakit. Seperti dilansir CDC (Centers for Disease Control and Prevention), 25 persen orang yang terinfeksi virus corona tak tampak gejalanya. Selalu waspada dan jaga kebersihan diri adalah hal yang paling penting saat ini.
The post Inilah 3 Ciri Terinfeksi Corona Tanpa Gejala appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Vitamin dan suplemen juga banyak diburu guna menambah imunitas tubuh. Namun mereka lupa, vitamin dan imunitas terbaik adalah berasal dari makanan yang dikonsumsi. Apa saja makanan sehat bernutrisi yang mampu menjaga kesehatan paru-paru di tengah pandemi ini?
Nutrisi dari sayuran hijau sangat dibutuhkan oleh kesehatan paru-paru seperti pasa bayam dan kangkung. Hal itu dikarenakan sayuran hijau mengandung antioksidan, serat, vitamin, dan juga mineral.
Buah berwarna merah dan hijau ini bagus untuk kesehatan pada umumnya. Namun ternyata mengkonsumsi apel setiap hari juga akan menjauhkan kita dari virus corona. Ini semua karena buah apel mengandung banyak phytochemical yang bersifat mengurangi stres oksidatif dan peradangan. Pada akhirnya zat ini akan meningkatkan fungsi paru-paru.
Selain itu kandungan asam fenolik dan flavonoidnya berfungsi untuk menurunkan peradangan paru-paru yang biasa terjadi pada penderita asma. Vitamin C-nya juga bagus untuk memerangi penyakit paru-paru dengan efektif.
Belakangan bawang putih juga santer disebut masyarakat untuk menangkal virus corona. Bawang putih pada dasarnya memiliki antioksidan dan sifat anti-inflamasi yang tinggi. Kedua zat ini membantu manusia melindungi paru-paru dari stres oksidatif. Bahkan dikatakan bahwa bawang putih juga berkhasiat dalam menurunkan resiko kanker paru-paru di waktu mendatang.
Agen antibiotik dalam bawang putih juga sangat kuat dalam mengatasi masalah infeksi pernafasan yang menyebabkan penyumbatan dalam paru-paru. Sedangkan senyawa allicin-nya bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker paru-paru, asma, dan peradangan.
Teh hijau yang hangat sangat menenangkan dan merupakan pilihan yang tepat untuk menekan pertumbuhan sel kanker paru-paru. Zat polifenol dan antioksidan yang tinggi dalam teh hijau yang menyebabkan teh ini berkhasiat tinggi dalam kesehatan. Mengkonsumsi teh hijau dengan teratur akan mengurangi resiko penyakit paru obstruktif yang kronis. Teh hijau juga bermanfaat untuk melonggarkan lendir dari lapisan paru-paru sehingga mengurangi cairan dari paru-paru.
Salmon diketahui mempunyai sumber asam lemak Omega-3 dan juga anti-inflamasi yang mampu menjaga kesehatan paru-paru. Selain itu salmon kaya akan selenium, yakni mineral yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh. Mineral ini selanjutnya berfungsi untuk mejaga jaringan tubuh dari kerusakan sel, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan hormon tiroid, juga menurunkan resiko radang sendi. Omega 3 dalam salmon juga sangat efektif dalam melawan infeksi bakteri dan mengurangi peradangan pada penderita paru-paru.
Paru-paru merupakan organ yang sangat penting bagi manusia karena terkait dengan sistem pernafasan. Tanpa pernafasan manusia akan mati karena tidak ada oksigen yang masuk ke dalam tubuh untuk dialirkan dalam darah dan jantung. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk menjaga paru-paru, terlebih saat masih sehat.
The post Menu Bernutrisi Untuk Menjaga Kesehatan Paru-paru di Tengah Corona appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Secara sederhana local lockdown merupakan upaya pembatasan di suatu daerah, baik untuk akses masuk maupun akses keluar dari daerah itu. Umumnya pembatasan ini diberlakukan bagi manusia dan tidak termasuk barang. Terkait dengan local lockdown ini, maka terdapat 5 daerah di indonesia yang telah melakukannya.
Daerah pertama yang melakukan local lockdown di indonesia adalah Kota Tegal. Kota ini pada dasarnya menjadi daerah pertama yang memang secara terang-terangan melakukan local lockdown. Upaya tersebut dilakukan dengan menutup akses keluar dan masuk kota tegal. Pemerintah kota tegal menggunakan pembatasan jalan berupa beton yang tidak dapat dipindahkan dengan mudah, sehingga masyarakat pun tidak bisa untuk berulah. Oleh sebab itu, cara ini dipandang mampu untuk melindungi masyarakat tegal dari infeksi corona.
Papua merupakan daerah kedua yang melakukan local lockdown. Upaya ini diambil untuk menghindari terjadinya penyebaran virus corona lebih lanjut. Sebagaimana terdata bahwa telah terdapat 9 kasus positif infeksi corona yang ada di papua. Upaya local lockdown di papua sendiri dilakukan dengan menutup akses penumpang di bandara, mulai dari 26 Maret sampai 9 April mendatang. Sementara itu aktivitas operasional di bandara (selain penumpang orang) berlangsung seperti biasanya dengan tetap menjaga keamanan dan keselamatan dari virus corona.
Daerah berikutnya yang juga telah memberlakukan local lockdown adalah tasikmalaya. Keputusan untuk melakukan pembatasan ini diambil ketika pemerintah daerah mempertimbangkan keamanan bagi warganya. Terlebih telah ada 5 orang warga tasikmalaya yang positif terinfeksi virus corona. Local lockdown di tasikmalaya ini akan resmi dimulai pada 31 maret 2020. Pemerintah bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam menjalankan kebijakan local lockdown ini. Setiap mode transportasi apa pun di larang untuk memasuki maupun menurunkan penumpang di sepanjang wilayah tasikmalaya.
Itulah tadi 3 daerah di indonesia yang telah melakukan local lockdown. Tentunya upaya local lockdown ini diambil setelah melalui beberapa pertimbangan yang matang. Selain dari ketiga daerah tadi, daerah lainnya pun telah mulai melakukan pembatasan maupun tindak pencegahan penyebaran virus corona. Tentunya menjadi harapan besar bahwa wabah covid-19 ini dapat segera pergi dari tanah bumi pertiwi.
The post 3 Daerah Indonesia yang Memberlakukan Local Lockdown appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Keputusan lockdown tidaklah mudah. Diperlukan kesiapan matang sebab dampaknya bisa sangat besar. Jika sebuah negara memberlakukan penguncian atau lockdown, berbagai sektor yang melibatkan mobilitas masyarakat akan berpengaruh, tidak hanya ekonomi tetapi juga pendidikan.
Meskipun belum memberlakukan lockdown total, pemerintah telah mengambil langkah yang hampir sama dengan himbauan social distancing dan “di rumah aja” baik untuk bekerja maupun belajar. Sekolah-sekolah dan institusi pendidikan lainnya telah diliburkan. Para siswa diminta untuk belajar dari rumah, didampingi oleh orang tuanya. Proses belajar mengajar dijalankan dengan memanfaatkan jaringan internet, dimana guru atau dosen dapat menyampaikan materi dan tugas melalui Whatsapp dan email serta beberapa aplikasi khusus belajar yang lain.
Jadi, pembatasan interaksi dan pertemuan tatap muka dalam KBM normal sendiri bisa dikatakan lockdown dunia pendidikan. Tentu saja hal ini tentunya sangat berpengaruh, baik secara positif maupun negatif, di antaranya:
Beberapa negara di dunia memang telah memberlakukan sistem lockdown. Namun, ada beberapa lain yang memilih tindakan lain, begitupun Indonesia. pemerintah telah menginstruksikan untuk masyarakat agar tetap disiplin mengikuti kebijakan menjaga jarak atau social distancing dan tetap tinggal di rumah atau work and study from home.
The post Belajar di Rumah atau Work From Home = Lockdown? appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>Tindakan ini diambil sebagai langkah menghentikan proses menyebarnya virus dan agar bisa memfokuskan penanganan kesehatan pada mereka yang telah terinfeksi. Dengan pemberlakukan yang tepat, akhirnya beberapa negara mengklaim telah berhasil mengurangi angka pasien dan korban Covid-19.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada negara-negara yang belum memberikan laporan mengenai kasus penularan Covid-19 di wilayahnya. Kesemuanya tersebar di beberapa bagian, yaitu:
Nihilnya laporan mengenai jumlah warga yang terinfeksi virus Corona di daerah tersebut, ternyata tidak lepas dari upaya pemerintah setempat, diantaranya:
Indonesia yang awalnya sempat dinyatakan masih aman, kemudian menjadi salah satu yang termasuk daftar dengan pasien Covid-19 terbanyak. Akhirnya, pemerintah mengambil beberapa langkah untuk mencegah penyebaran semakin luas, yaitu menjaga jarak aman minimal 1 meter, tidak bergerombol, dan melakukan aktifitas di rumah saja.
The post Adakah Wilayah yang Aman dari Virus Corona? appeared first on PT. WIJAYA KOMUNIKA PAYMENT.
]]>